catatan hati bunda d'Rain

menjadi seorang ibu dengan 3 anak yang super aktif memang lelah. lelah fisik juga lelah hati  setiap hari tak pernah absen dari beberes rumah yang berantakan karna mainan anak yang berserakan, belum lagi remah-remah makanan yang berceceran, apalagi ditambah tumpahan susu di sana sini.  aaaahhhh...... kalo udah liat yang begituan, langsung bawaannya emosi  well.... tarik nafaaaasssss, hembuskan...  so lanjut sedikit senandung dan mulai beresin satu-satu  eeeehhh..... si Abang mah liat bundanya beresin mainan cuek aja tetep stay tune di depan tipi liatin kartun kesayangan beda sama si dedek yang langsung komentar "bunda ngapain? beyes-beyes ya? adik bantuin ya..."  nyesssssss...... adeeemmmm dengernya  "iya sayang bunda mau beresin mainan abang sama dedek"  "ambil keranjangnya dek, yuk beresin"  langsung lari ambil keranjang mainan di belakang trus bantu beresin.  tapiiii..... bakalan ada omelan sambil bantu bundany...

"bunda.... kapan kita kesitu? adek pengen kesitu"  "ayah.... adek mau kesana, mau duduk disana, ya ayah ya..."  celotehan itu sering kali dilontarkan Anamika anak bungsuku setiap kali kita melewati sebuah resto fried chicken di kota ku. dan slalu kujawab "iya nak, insyaallah besok-besok kita ada rejeki, kita kesana ya..."  sebenarnya jika boleh jujur rasanya hati selalu punya keinginan memenuhi seluruh permintaan anak-anak, tapi terkadang kita tak bisa melakukannya.  sekali dua kali okelah mereka kubawa makan disana, tapi tidak kemudian menjadi sebuah kebiasaan untuk makan diluar terus menerus.  sebagai seorang ibu, aku selalu memperhatikan kesehatan anak-anak, sebisa mungkin makanan yang kuolah untuk mereka adalah makanan yang sehat dan bergizi.  tak harus mahal tak harus mewah, pinter-pinternya kita aja untuk meracik masakan yang disukai anak-anak.  aku selalu membiasakan anakku untuk makan dirumah, karena aku yakin masakan dirumah...